Ohara Hadaka Matsuri / Festival Pria Telanjang

Melihat koleksi foto-foto di album ku, jadi teringat tahun 2007 lalu saat sempat berkunjung ke Chiba-Ken dan diajak jalan dengan teman disana untuk menuju Ohara melihat sebuah festival. "Festival Pria Telanjang" wow...serasa aneh nama itu, hemmm buat penasaran tentunya pasti sedikit berbau pornografi, pikir ku heheh. Kalau tidak salah festival itu bulan september tanggal 24, dari Tokyo naik kereta menuju stasiun Sobo Chiba, ganti kereta lagi menuju Ohara stasiun. Sampai di lokasi festival ternyata berada di pinggir pantai, ribuan orang sudah berkumpul untuk mengikuti atau hanya sekedar melihat festival pria telanjang tersebut. Ramai sekali dan cukup menarik, banyak pemuda-pemudi, orang tua dan anaka-anak menyaksikan festival pria telanjang tesebut. Mengapa disebut festival pria telanjang atau "Ohara Hadaka Matsuri". Kalau dalam bahasa jepang "Hadaka" itu artinya telanjang atau bugil, dan memang yang menjadi peserta dalam festifal tersebut adalah kaum pria. Eh, ternyata telanjang yang dimaksud bukan lah telanjang badan tanpa satu helai kain-pun. Kaum pria yang menjadi peserta tersebut masih memakai celana putih dan ikat kepala berwarna merah, hanya telanjang dada tanpa baju saja, heheh tidak porno lah kalau begitu. Kata teman ku sih tradisi itu sudah lama dijalankan, sebagai sebuah ritual kepercayaan para penganut shinto. Pria-pria tersebut berbondong-bondong membawa "Mikosi" ya bisa dikatakan seperti miniatur kuil lah yang ukuranya kecil tapi berat banget. Mereka memanggul dan mengangkat ke atas dengan penuh semangat membawanya ke laut. Hemmm luar biasa, selain indahnya bentuk Mikosi..lampion-lampion pun mempercantik suasana ditambah ramainya tempat-tempat yang disediakan untuk jajanan makanan dan oleh-oleh khas dari Ohara pada festival itu. Kalau di Indonesia bisa dikatakan seperti ritual larungan ke laut buat tolak bala atau sebagai bentuk rasa syukur terhadap sang pencipta, atau kalau di Jogjakarta larungan memberikan pesembahan buat Ratu Kidul. Heheh yang pasti acara tersebut merupakan warisan leluhur yang perlu dijaga dan dilestarikan. Di Jepang yang katanya negara modern dan maju, tetapi tetap menjaga dan mebghormati tradisi-tradisi yang diwariskan oleh leluhur. Pokoknya tetap mendulang mitos lah heheh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bos Vs Leader

Principles of Agroecology and sustainability