Genetically-Modified Organisms / GMO's II

Beberapa dekade yang lalu, beberapa ilmuwan menemukan bahwa gen-gen terletak di bagian tengah sel dalam untaian-untaian yang disebut kromosom. Kromosom dapat dilihat dengan mudah melalui mikroskop. Para ilmuwan kemudian dapat melihat di dalam kromosom dan mengetahui bagaimana mereka terorganisasi. Bagian dalam kromosom itu disebut DNA dan para ilmuwan baru-baru ini menemukan bagaimana ia tersusun. Dengan pengetahuan baru ini, beberapa ilmuwan memutuskan untuk memanipulasi DNA itu sendiri, daripada menghabiskan waktu untuk melakukan pemuliaan. Mereka ingat misalnya, bahwa sejenis bakteri bernama Bacillus thuringiensis (Bt) dapat membunuh ulat pada banyak tanaman. Petani menggunakan semprotan Bt untuk mengendalikan hama pada tanaman mereka dan sangat membantu selama bertahun-tahun. Beberapa ilmuwan menggunakan mikroskop dan instrumen-instrumen lain untuk menemukan gen dalam Bt yang memungkinkannya untuk membunuh ulat-ulat itu. Kemudian mereka memutuskan untuk menempatkan gen-gen dari bakteri itu ke jagung dan tanaman lainnya sehingga orang tidak akan perlu lagi menggunakan insektisida. Masalahnya adalah bagaimana melakukannya. Salah satu cara yang mereka temukan adalah menaruh gen Bt ke dalam sebuah virus. Juga beberapa gen lain yang mudah diidentifikasi dari spesies lain dan memasukkannya ke dalam virus yang sama. Gen terakhir ini adalah penanda (marker). Mereka biasanya juga menambahkan beberapa gen lain dari sumber lain yang bertindak sebagai pemindah (switches) atau promotor. Kemudian mereka membiarkan virus itu membawa gen Bt dan lainnya ke dalam sel-sel jagung sehingga jagung itu akan membuat racunnya sendiri untuk membunuh ulat-ulat itu. Hal itu, tentu saja, sangat berbeda dari pemuliaan karena mengambil gen dari bakteri dan spesies lainnya dan menempatkan mereka ke dalam sebuah tanaman. Hal ini disebut Manipulasi Genetis, Modifikasi Genetis atau Rekayasa Genetika. Jika berhasil melakukannya, tanaman atau hewan yang dihasilkan disebut Organisme Yang Diubah Secara Genetis (Genetically-Modified Organisms GMO). Cara lain untuk melakukannya adalah dengan menaruh gen-gen itu ke dalam sejenis bakteri-agro (agro-bacterium). Ini adalah sejenis bakteri yang hidup di tanah seperti mikoriza. Jika menginfeksi tanaman akan menyebabkan tanaman menjadi sakit walaupun tidak selalu. Setelah menaruh gen-gen baru ke dalam bakteri-agro, ia membiarkankannya menginfeksi sel-sel tanamanan dan membawa gen baru bersamanya dengan harapan tidak akan menyebabkan tanaman sakit. Cara yang ketiga yang adalah dengan menggunakan mesin khusus yang mereka sebut pistol. Pistol ini menembakkan gen-gen ke dalam sel-sel itu. Kadang-kadang berhasil tetapi setelah dua atau tiga generasi gen-gen itu sering hilang lagi jika mereka masih menggunakan pistol gen. Saat gen-gen telah masuk ke dalam sel-sel, para ilmuwan lalu menggandakan sel-sel yang diubah dan memeriksa dengan mikroskop. Mereka mencari gen penanda dan mereka menggandakan sel-sel yang berpenanda, karena mereka mungkin memiliki gen Bt dan gen lainnya yang mereka inginkan. Mereka membuang semua sel yang tidak memiliki gen-gen penanda. Kemudian mereka mencoba menumbuhkan dan mengembang-biakkan tanaman-tanaman atau hewan-hewan yang mereka ciptakan. Dengan menggunakan metode ini telah dihasilkan jagung Bt, kedelai Bt, kapas Bt dan lain-lain. Banyak petani yang sudah menanamnya. Sekarang beberapa GMO sedang dikembangkan yang resisten terhadap penyakit-penyakit virus, bakteri dan jamur. Yang lainnya sedang dikembangkan untuk meningkatkan jumlah vitamin pada tanaman. Semua ini menggunakan metode yang sama. Mereka meminjam gen dari spesies-spesies lain dan menggunakan berbagai cara memindahkan mereka ke dalam tanaman atau hewan yang mereka ingin ubah. Beberapa ilmuwan dan banyak petani sangat senang dengan tanaman Bt karena dapat menghilangkan hama tanpa biaya tinggi untuk membeli pestisida kimia. Benihnya mahal, tapi tidak semahal bahan-bahan kimia tersebut. Rekayasa Genetika juga memiliki beberapa kegunaan lain. Para ilmuwan sekarang dapat menggunakan metode rekayasa genetik untuk mendapatkan gen dari manusia normal dan memasukkannya ke sel orang yang sakit yang memiliki penyakit genetik. Cara tersebut kadang-kadang berhasil tapi kadang-kadang gagal menyembuhkan penyakit. Ilmuwan bahkan telah mengembangkan vaksin DNA yang dapat membantu mencegah penyakit-penyakit genetis. Beberapa ilmuwan memutuskan menggunakan metode rekayasa genetika untuk kloning/duplikasi tanaman atau hewan. Untuk mengkloning mereka harus mengambil semua gen dari tanaman atau hewan dan membiarkan mereka tumbuh untuk membuat tanaman atau hewan lainnya persis seperti aslinya karena ia akan memiliki gen yang sama persis. Mereka percaya bahwa itu akan bermanfaat bagi pertanian. Akhir-akhir ini sudah dihasilkan kloning genetis domba, babi, sapi dan tikus. Beberapa tahun kemudian, mereka menemukan bahwa kloning itu mempunyai banyak masalah, terutama dengan sistem kekebalan tubuh mereka. Mereka menjadi mudah sakit, tumbuh cepat tua dan meninggal awal. Para ilmuwan mungkin akan terus berusaha tetapi hasilnya tidak menggembirakan. Rekayasa genetika digunakan untuk mengidentifikasi berbagai spesies yang sulit untuk diidentifikasi atau untuk mengidentifikasi tetua individu tanaman, hewan atau manusia. Beberapa ilmuwan telah menggunakan rekayasa genetika untuk melakukan pemuliaan lebih cepat dan sangat bermanfaat. Ada banyak kegunaan lain rekayasa genetika, manipulasi genetik yang dilakukan di rumah sakit atau laboratorium mikrobiologi tidak persis sama dengan apa yang dilakukan untuk pertanian/peternakan. Di rumah sakit, gen-gen yang digunakan biasanya gen manusia dan digunakan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit manusia. Di laboratorium ilmuwan biasanya hanya menganalisis gen tanpa meciptakan sesuatu yang baru. Manipulasi genetik untuk pertanian/peternakan biasanya menggabungkan gen-gen dari spesies-spesies yang berbeda dan banyak ilmuwan merasa bahwa itu berbahaya. Banyak jenis virus dan bakteri menyebabkan penyakit, termasuk kanker pada orang-orang. Virus-virus dan bakteri-bakteri yang digunakan untuk membawa gen dari satu organisme ke yang lain dapat menempatkan gen-gen lain juga ke tanaman itu dan tidak ada cara untuk mencegah transfer tersebut. Gen-gen untuk penyakit biasanya tidak dapat terlihat ketika ilmuwan menggunakan mikroskop untuk memilih sel-sel yang tepat. Jika virus atau agro-bakteri menempatkan gen kanker ke jagung, maka orang-orang yang makan tanaman GMO mungkin kemudian akan terkena kanker, dan akan memerlukan dua puluh tahun atau lebih sebelum para ilmuwan mengetahuinya. Beberapa ilmuwan di Inggris Raya telah mencatat bahwa sebuah gen kembang kol yang sering digunakan sebagai promotor dalam rekayasa genetika dapat juga menyebabkan pertumbuhan kanker pada manusia. Ini adalah perjudian yang berbahaya dengan produk-produk GMO. Berbagai jenis bakteri dan virus hidup di dalam tubuh, khususnya di dalam usus orang dan hewan. Berbagai jenis bakteri sering hidup bersama dan kadang-kadang satu jenis dapat meminjam gen dari yang lain. Hal ini hampir sama dengan manipulasi genetik tetapi dilakukan secara alami tanpa bantuan dari ilmuwan. Hal ini disebut Transfer Gen Horisontal. Hal ini tidak sering terjadi hanya terjadi sesekali, karena gen pada DNA biasanya sangat stabil. Beberapa gen penanda yang telah digunakan Insinyur-insinyur genetik memberi kekebalan terhadap antibiotik tertentu. Sayangnya, DNA baru tidak sestabil DNA lama dan transfer gen horizontal terjadi dengan lebih mudah. Gen penanda yang memberikan resistensi terhadap antibiotik dapat pindah ke bakteri yang menyebabkan penyakit, sehingga menimbulkan penyakit baru yang akan resisten terhadap antibiotik, seperti SARS. Beberapa ilmuwan sekarang telah berhenti menggunakan jenis gen penanda itu karena sangat berbahaya. Ada orang lain, walaupun begitu, yang mungkin masih menggunakannya. Petani-petani di Amerika Serikat menanam ribuan hektar jagung Bt, kapas Bt dan kedelai Bt. Serbuk sari dari tanaman-tanaman GMO tertiup ke sekitar ladang petani dan juga mempengaruhi tanaman-tanaman petani lain. Para petani lainnya kemudian memiliki tanaman GMO sekalipun mereka tidak menginginkannya. Tepung sari GMO juga menyebar ke beberapa gulma di dekat pertanian dan menghasilkan gulma GMO. Gulma asli dapat dikendalikan oleh metode alami tetapi gulma GMO lebih kebal dan akan sangat sulit dan mahal untuk mengendalikannya. Beberapa ilmuwan juga memproduksi kentang Bt. Kentang tersebut sebagai makanan tikus peliharaan mereka dan menyebabkan tikus tersebut menjadi sakit. Setidaknya satu produsen telah berhenti membuat kentang GMO karena orang tidak mau membelinya lagi. Hal yang sama juga terjadi pada tomat GMO yang diproduksi. Orang-orang berhenti membelinya sehingga mereka berhenti memproduksinya dan menutup pabriknya. Terdapat banyak serangga yang berguna yang hidup di dan di dekat lahan pertanian. Serangga-serangga itu membantu mengendalikan hama dan sebagian lain membantu menyerbuki tanaman yang ditanam para petani. Para petani membutuhkan serangga-serangga itu, tetapi banyak dari mereka sedang dirusak oleh GMO. Bab 14 menjelaskan bagaimana hama-hama menjadi resisten terhadap pestisida kimia. Hal yang sama terjadi ketika hama-hama terkena tanaman-tanaman Bt. Hama-hama itu dengan sangat cepat menjadi resisten. Ini bukan pertanyaan tentang akankah ini terjadi. Ini sudah terjadi. Di Georgia, Amerika Serikat, hama yang ingin dikendalikan petani dengan menanam kapas Bt telah menjadi resisten terhadap Bt. Pada awalnya, Bt membunuh beberapa hama asli tetapi juga membunuh sebagian besar predator. Hama baru mulai memakan kapas Bt dan Bt tidak dapat mempengaruhi mereka lagi. Tidak ada lagi predator untuk mengendalikan hama baru akibatnya mereka merusak lebih banyak kapas daripada hama-hama lama. Jika tanaman-tanaman Bt ditanam terus menerus, semua hama, baru dan lama, segera akan resisten dan masalah akan lebih buruk daripada sebelumnya. Jika Bt alami digunakan hanya kadang-kadang saja, ia akan sangat membantu dan hama tidak akan menjadi resisten. Jika setiap tanaman mengandung Bt, hama-hama akan terkena Bt sepanjang waktu sehingga akhirnya hama akan menjadi kebal. Baru-baru ini ditemukan bahwa tanaman Bt juga menaruh racun Bt ke dalam tanah. Banyak organisme tanah yang bermanfaat terbunuh. Racun-racun itu tinggal di tanah selama bertahun-tahun, meski para petani berhenti menanam tanaman-tanaman Bt. Beberapa perusahaan yang menciptakan GMO menganjurkan para petani untuk menanam tanaman-tanaman yang serupa di lahan mereka bersama-sama dengan tanaman GMO. Hama akan hidup pada tanaman non-GMO dan mungkin tidak menjadi resisten. Bisa jadi mungkin itu akan menghambat pengembangan hama resisten, tetapi tetap tidak akan menghentikannya. Hama-hama yang kebal pasti tetap berkembang. Akan lebih mudah dan jauh lebih aman untuk hanya mengembalikan keseimbangan dan mendorong mekanisme kontrol alami untuk berfungsi dengan benar tanpa rekayasa genetika. Para produsen GMO menjanjikan bahwa tanaman mereka akan menghasilkan lebih banyak daripada tanaman biasa tetapi petani-petani yang telah mencoba, mengatakan bahwa hasilnya adalah sama atau kurang. Kadang-kadang hasilnya bahkan merosot sementara biaya meningkat. Para ilmuwan yang telah membantu menghasilkan GMO mengetahui masalah-masalah itu tapi mereka hanya mengatakan mereka akan menemukan solusi-solusi nanti. Hal ini sangat tidak etis, menjual suatu masalah kepada ribuan petani dan kemudian mengatakan bahwa mereka akan mencoba mencari solusi untuk masalah itu nanti. Mengapa jadi membuat masalah? Asosiasi Kesehatan Inggris (The British Medical Association) telah menolak penggunaan Bt dan tanaman pangan GMO lainnya. Mereka merasa bahwa terlalu banyak bahaya bagi lingkungan hidup dan kesehatan manusia. GMO umum yang lain adalah kedelai yang tidak mati ketika disemprot dengan herbisida. Petani menyukainya karena mereka dapat menyemprotkan saja kebunnya dengan herbisida untuk membunuh gulma tanpa mempengaruhi kedelai. Hal ini lebih mudah daripada mencabuti. Sudah disebutkan bahwa herbisida menyebabkan kanker (Bab 14). Jika kacang kedelai terkena herbisida, akan berbahaya bagi orang yang memakannya. Meskipun beberapa negara membolehkan produksi dan penjualan GMO, negara lain, seperti Australia dan beberapa negara Eropa, telah melarangnya. Orang yang memproduksinya, tentu saja, ingin menjual lebih banyak sehingga mereka bisa mendapatkan uang lebih banyak. Meski masih ada beberapa ilmuwan yang sangat etis yang melakukan rekayasa genetis dengan sangat hati-hati, tetap saja tujuan utama untuk sebagian besar lainnya adalah uang, bukan pertanian atau lingkungan hidup. Salah satu GMO terbaru yang akan dibawa ke Filipina disebut Padi Emas. Beberapa ilmuwan mengambil gen-gen dari sebuah bunga bakung dan memasukkannya ke dalam beras. Mereka mengatakan gen itu akan membantu beras untuk memproduksi vitamin A dan itu akan membantu mencegah kekurangan gizi. Jumlah vitamin A yang Golden Rice dapat hasilkan, bagaimanapun juga, adalah sangat kecil. Tidak ada yang bisa cukup makan Golden Rice untuk memenuhi semua A Vitamin yang diperlukan. Setiap orang masih perlu makan lebih banyak sayuran untuk mendapatkan vitamin yang cukup. Sayuran juga akan memberikan vitamin dan mineral lainnya yang dibutuhkan. Itu lebih baik karena kekurangan vitamin A bukanlah satu-satunya penyebab kekurangan gizi. Salah satu bahaya Golden Rice adalah bahwa banyak orang yang alergi terhadap bunga bakung itu. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa banyak orang akan alergi terhadap Golden Rice. Tidak ada alasan yang baik untuk menempatkan Vitamin A dalam beras. Sumber terbaik vitamin A masih sayuran berwarna kuning seperti wortel dan labu serta daun talas dan Moringa. Sistem terbaik untuk mengendalikan hama dan menghasilkan panen yang baik tetaplah sistem alam yang mendorong predator alami, mikoriza dan organisme lain yang membantu sehingga semuanya terjaga tetap seimbang. Kesuburan alami akan dipertahankan dan tidak ada yang bisa menjadi kebal atau resisten. Sistem alami mengontrol keduanya, baik kerusakan akibat hama dan kesuburan untuk tanah, tanaman dan hewan. Manipulasi genetis dapat digunakan di rumah sakit untuk mengidentifikasi beberapa penyakit genetik yang mungkin berguna untuk penyembuhan. Juga dapat digunakan di laboratorium untuk membantu menganalisis tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan, tapi sangat berbahaya jika di terapkan di pertanian.>>>>Delbert Rice#Basic Upland Ecology

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ohara Hadaka Matsuri / Festival Pria Telanjang

Principles of Agroecology and sustainability

Bos Vs Leader