Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Di Tepian Ujung Jalan

Kenapa kau resah datangnya senja? Tidak kah kau tau, pertanda bintang-bintang nampak Kenapa kau takut datangnya malam? Bukan kah gelapnya membawa kita tuk hening Pada persimpangan jalan kita memilih Hendak kemana langkah menuju Bukan tak punya arah kita bergandengan Hanya kebingungan yang mengikuti Kita lihat itu... Di tepian ujung jalan sepasang burung bercengkrama Meski senja menutup samar mereka Kita masih bisa memandanginya Biarkan waktu melaju cepat lewati hari Dan sinar meredup menjadi gelap Pada tepian ujung jalan kita niatkan Menyatu untuk merebah lelah

Ketika Aku Harus Menulis Puisi

Bukan sebuah karya sekelas Sapardi Djoko Damono Hanya sekelas sastra gelandangan Bukan Puisi yang tertuliskan Hanya sebuah sajak pembias fikir Ketika aku harus menulis puisi Taukah kamu, tak terbersit bait yang bisa tertulis Ketika aku harus menulis puisi Taukah kamu, hanya kemurungan yang ku dapati Ketika kata hendak terangkai Tak ada kuat jemari bergerak Ketika aku harus menulis puisi Tak kau dapati bait-bait rasa

Keruh Kopi

Tak akan datang hujan bila Dia tak berkehendak Tak akan berbunga cempaka bila tak berkuncup Tak akan gugur daun bila tak tertiup angin Hari hari penuh lalu lalang Tak seteguk keruh kopi yang terkecup Sinaran kian meredup Hanya seikat lidi yang bisa ku dapat, dan bukan sebatang besi Sisa senja membawa pada rebahan badan Tak seteguk keruh kopi yang terkecup Hingga badan merengkuk di pelataran Hanya gelap malam yang ternikmati Tak akan ada bara bila tak ada api Tak akan ada karang bila tak ada laut Tak akan ada keruh kopi bila tak meracik....